Konvensional radiolography :
- superimposed / flat hanya 2 dimensi perlu proyeksi multi, media kontras
- kemampuan membedakan jaringan [imaging contrast] terbatas, ini tergantung pada: - Perbedaan x-ray attenuation
- Kwalitas media { mis : film }
- tak dapat mendeteksi perubahan atenuasi yang kecil, hanya antara udara, fat, soft tissue, tulang, logam.
- Kebanyakan organ tak bisa dideteksi hanya berdasarkan perbedaan attenuase (liver dengan lien) sehingga perlu media kontras.
CT Scan:
- Memakai x-ray
- Lebih sensitive menilai perubahan attenuasi yang minimal.
MRI :
- Tidak memakai x-ray
- Informasi gambar sama dengan CT Scan
- Tidak tergantung perubahan attenuasi
- Tergantung pada interaksi jaringan dengan kekuatan elektromagnetik
Keuntungan MRI
Keuntungan pemeriksaan dengan teknik MRI :
- Tidak memakai sinar X
- Tidak merusak kesehatan
- Banyak pemeriksaan tanpa memerlukan zat kontras
- Informasi gambar yang jelas dan menunjukkan parameter biologis
- Menghasilkan potongan 3 dimensi (aksial, frontal, sagital) dan banyak potongan yang dibuat hanya dalam satu waktu (lebih 8 potongan sekaligus)
- Magnet kekuatan antara 0,064 – 1,5 Tesla (T)
- Coil, alat pemancar dan penerima RF
- Sistem komputer yang canggih.
- Tenaga listrik dan sistem pendingin
Dari segi kekuatan magnet:
- high field magnet > 1,5 T
- middle field magnet 0,5 – 1,5 T
- low field magnet < 0,5 T (1 tesla = 10.000 gauss)
- superconductive
- resistive
- permanent
Mempengaruhi waktu relaksasi, memperpendek T1 Dan T2 sehingga signal lebih
kuat.
Klasifikasi :
- Ferromagnetik
- Paramagnetic, mis: gadolinium, paling sering dipakai
- Superparamagnetic
Dapat mengenai penderita atau petugas karena faktor-faktor:
- medan magnet
- noise
- gas (helium)
- claustrophobia
- kontras media
- Efek biologik:
- stimulasi langsung pada sel otot dan syaraf karena induksi aliran listrik : magnetophosphenes
- peningkatan ringan suhu badan
- Efek non biologik:
- efek pemanasan logam --------- merusak jaringan
Noise: Gangguan pendengaran temporer / permanen, diatasi dengan Headphone
/earplug.
Gas: Helium sebagai pendingin pada magnet superconductive
------ menguap : asfiksi
------ kondensasi : frost bite
Penggunaan MRI
MRI merupakan pemeriksaan rutin di klinik/rumah sakit besar. Dengan MRI pada prinsipnya hampir semua irgan tubuh dapat diperiksa, mulai dari kepala sampai kaki terutama untuk pemeriksaan kepala & tulang bekang yang pada pemeriksaan CT scan tidak dapat dilihat kelainannya.
Indikasi:
- tumor CNS
- penyakit myelum
- memperjelas batas antara tumor denga undema otak
- membedakan tumor recurrent dengan fibrosis post radiasi
- membedakan prolaps discuss recurrent dengan fibrosis post operasi
- cardiac / vascular imaging
Absolut tidak ada, hampir sama dengan iodium
Pada kehamilan (?)
Dosis : 0,2 ml / kg BB
Efek samping :
Rasa panas, nyeri, nausea, dizziness, headche, anaphylactic dll
Persiapan pasien :
- penjelasan tentang cara pemeriksaan (perlu kerja sama yang baik).
- Deteksi ada tidaknya alat/bahan yang ferromagnetic maupun electrical devices ( pacu jantung)
- Penderita diminta kencing dulu
- Bila menggunakan Kontras, puas minimal 2 jam
Langkah-langkah pemeriksaan MRI:
- penderita diletakkan dalam medan magnet
- organ yang akan diperiksa “dibungkus” dengan coil
- gelombang RF dihidupkan / dikirim kemudian .....
- pulsa RF distop / dimatikan, kemudian .....
- signal yang terbentuk direkam untuk .....
Lain-lain :
- petugas yang masuk ruang dibatasi
- alat-alat penunjang(respirator, tabung oksigen, tracheostomy, collar brace dll, harus bukan dari logam)
- Wanita hamil trimester I: tidak dapat diperiksa dan tidak boleh masuk ruang periksa